Bendel keakuan terpahat kambuh
Empul keegoan tertancap menembus cinta
Sketsa bumi tersembunyi dalam tanya
Kepingan cintapun seketika retak
Hanyut dalam larutan air mata dan sesal
Awan gemawan mengaca tajam
Meneropong hati yang serba bisu
Comelan bisupun mengadu
Dalam batin awak semesta yang berlaraz lirik
Saat dendam mendendang maaf
Tercebur dalam pengapan cinta nan asam
Mengais naluri yang merindu cinta
Akan patahan hidup penuh riak
Rayuan pun kian meredup
Tersembunyi meradang akan cinta
Seakan cinta terakit pada dinding asmara
Lalu, Silentium Magnum menebar senyum
Melele dalam rongga yang tidak bertepi
Pun membeku di atap bilur-bilur nista
Kala cermin cinta bertepuk retak
Suasana bising sontak berlagu
Memagnet cemburu
Dalam bilik-bilik hati yang menyimpuh
Menoreh pose bumi penuh tatap
Semua berlabuh di tepian batin….
Pantai Sanur, Bali 9 Februari 2006
Komentar